Senin, 06 Juli 2015

PENETAPAN HARGA TRANSFER



PENETAPAN HARGA TRANSFER
PENGERTIAN HARGA TRANSFER
Harga transfer dalam arti luas adalah harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawaban. Dalam arti sempit, harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban merupakan pusat laba. Untuk pembahasan lebih lanjut, maka harga transfer ini digunakan untuk kepentingan penilaian kemampuan laba divisi.


TUJUAN HARGA TRANSFER
Tujuan yang diinginkan dalam harga transfer :
-          Memaksimalkan penghasilan global
-          Mengamankan posisi kompetitif anak/cabang perusahaan dan penetrasi pasar
-          Mengevaluasi kinerja anak/cabang perusahaan mancanegara
-          Menghindarkan pengendalian devisa
-          Mengatrol kredibilitas asosiasi
-          Mengurangi risiko moneter
-          Mengatur arus kas anak/cabang yang memadai
-          Membina hubungan baik dengan admintrasi setempat
-          Mengurangi beban pengenaan pajak dan bea masuk
-          Mengurangi risiko pengambil alihan oleh pemerintah.

PENENTUAN HARGA TRANSFER INTERNASIONAL : VARIABEL YANG RUMIT
Kebutuhan untuk penentuan harga transfer muncul apabila barang dan jasa dipertukaran di antara unit-unit organisasi yang sama. Ada beberapa variabel dalam mementukan harga transfer:
1.      Faktor Pajak
Harga transaksi yang wajar merupakan harga yang akan diterima oleh pihak-pihak tidak berhubungan istimewa untuk barang-barng yang sama atau serupa dalam keadaan yang sama persis atau serupa.
Metode penentuan harga transaksi wajar yang dapat diterima adalah:
-          Metode penentuan harga tidak terkontrol yang sebanding
-          Metode penentuan harga jual kembali
-          Metode penentuan biaya plus dan
-          Metode harga lainnya

2.      Faktor Tarif
Tarif yang dikenakan untuk barang-barang impor juga mempengaruhi kebijakan penentuan harga transfer perusahaan multinasional. Sebagai tambahan atas keseimbangan yang diidentifikasikan, perusahaan multinasional harus mempertimbangkan biaya dan manfaat tambahan, baik internal maupun eksternal. Tarif pajak tinggi yang dibayarkan oleh importer akan menghasilkan dasar pajak penghasilan yang lebih rendah.

3.      Faktor Daya Saing
Demikian juga halnya, harga transfer yang lebih rendah dapat digunakan untuk melindungi operasi yang sedang berjalan dari pengaruh kompetisi luar negeri yang semakin mengikat pada pasar setempat atau pasar lainnya. Pertibangan daya saing seperti itu harus diseimbangkan terhadap banyak kerugian berakibat sebaliknya. Harga transfer untuk alasan-alasan kompetitif dapat mengundang tindakan anti trust oleh pemerintah.

4.      Risiko Lingkungan
Apabila faktor daya saing luar negeri dapat menjamin harga transfer yang rendah dan dibebankan kepada anak perusahaan luar negeri, resiko atas harga inflasi yng sangat tinggi dapat mengakibatkan hal yang sebaliknya. Inflasi mengurangi daya beli uang tunai yang dimiliki perusahaan. Harga transfer yang tinggi terhadap barang atau jasa yang diberikan kepada anak perusahaann yang menghadapi inflasi tinggi dapat mengalihkan kas dalam jumlah yang sangat besar dari anak perusahaan tersebut.

5.      Faktor Evaluasi Kinerja
Kibijakan harga transfer juga dipengaruhi oleh pengaruh mereka terhadap perilaku manajemen dan sering kali merupakan penentu kinerja perusahaan yang utama.

6.      Kontribusi Akuntansi
Para akuntan manajemen dapat memainkan peranan yang signifikan dalam menghiting kesibangan dalam strategi penentuan harga transfer. tantangan yang dihadapi adlah mempertahankan perpseektif global pada saat melakukan pemetaan manfaat dan biaya yang berkaitan dengan keputusan penentu harga.

METODOLOGI PENENTUAN HARGA TRANSFER
Dalam suatu dunia dengan harga transfer yang sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika hendak menetapkan harga transfer sumber daya dan jasa antar perusahaan. Namun demikian, jarang sekali terdapat pasar eksternal yang kompetitif untuk produk-produk yang ditransfer antar entitas yang berhubungan istimewa tersebut. Masalah penentuan ini sangat terasa dalam tingkat internasional, karena konsep akuntansi biaya ini berbea dari satu negara ke negara lainnya.
1.      Harga Versus Biaya Versus
Sistem harga transfer berbasis biaya dapat menangulangi kebanyakan kekurangan ini.
sistem ini (1) sederhana digunakan, (2) didasarkan pada data yang langsung tersedia, (3) mudah untuk dijelaskan kepada otoritas pajak, (4) merupakan hal yang sering dilakukan, sehingga dapat menghindari terjadinya fiksi internal yang sering terjadi apabila sistem arbitrer digunakan.

2.      Prinsip Wajar
Harga transfer antarperusahaan dengan mengadaikan transaksi itu terjadi antara pihak-pihak yang tidak berhubungan istimewa dipasar yang kompetitif.

3.      Metode Harga Tidak Terkontrol yang Setara
Metode ini tepat digunakan jika barang tersedia dalam jumlah cukup sehingga penjualan yang dikonrtol pada dasarnya sebanding dengan penjualan  pada pasar terbuka.

4.      Metode Transaksi Tidak Terkontrol yang Setara
Diterapkan untuk pengalihan aktiva tidak berwujud. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasikan tingkat royalti acuan dengan mengacu pada transaksi yang tidak terkontrol dimana aktiva tidak berwujud yang sama dialihkan.

5.      Metode Harga Jual Kembali
Metode ini menghitung harga transaksi yang wajar yang diawali dengan harga yang dikenakan atas penjualan barang yang dimaksud kepada pembeli yang idependen.

6.      Metode Penentuan Biaya Plus
Metedo ini secara khusus berguna apabila barang semi jadi dialihkan antarperusahaan afiliasi luar negeri, atau jika satu entitas merupakan sub kontraktor bagi perusahaan lain.

7.      Metode Laba Sebanding
Metode ini umumnya memerlukan penyesuaian atas perbedaan-perbedaan yang ada antara pihak yang dibandingkan. Faktor-faktor yang memerlukan penyesuaian tersebut adlah kodisi penjualan yang berbeda, perbedaan biaya modal, resiko nilai tukar valuta asing, dan resiko lainnya dan perbedaan dalam praktik pengukuran akuntansi.

8.      Metode Pemisahan Laba
Metode ini digunakan jika acuan produk atau pasar tidak tersedia. Pada dasarnya metode ini mecakup pembagian laba yang dihasilkan melalui transaksi dengan pihak berhubungan istimewa, yaitu antara perusahaan afiliasi berdasarkan cara yang wajar.

9.      Metode Penentuan Harga Lainnya
Menurut OECD : Harus diakui bahwa harga yang wajar dalam banyak kasus tidak dapat ditetapkan dengan tepat dan bahwa dalam situasi seperti itu akan dipandang perlu untuk mencari perkiraan wajar yang mendekatinya. Seringkali, akan lebih bermanfaat untuk perhiyungan lebih dari satu metode untuk mendapatkan perkiraan atas harga yang memuaskan dengan memperhatikan bukti-bukti yang tersedia.

10.  Perjanjian Penentuan Harga Lanjutan
Mekanisme yang digunakan oleh perusahaan multinasional dan otoritas pajak untuk secara sukarela menegosiasikan metodelogi penentuan harga transfer yang disepakati dan mengikat kedua belah pihak.

SOAL :
1.      Harga transfer dalam arti sempit adalah….
a.       Harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban merupakan pusat laba.
b.      Harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawaban.
c.       Harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi memandang bentuk pusat pertanggungjawaban.
d.      Semua jawaban benar
Jawaban : A

2.      Dibawah ini yang bukan merupakan variabel dalam menentukan harga transfer, kecuali….
a.       Faktor Pajak
b.      Faktor Tarif
c.       Faktor Daya Saing
d.      Semua jawaban benar
Jawaban : D

3.      Berikut ini merupakan tujuan harga transfer, kecuali….
a.       Memaksimalkan penghasilan global
b.      Mengurangi risiko moneter
c.       Memaksimalkan kerugian
d.      Mengurangi beban pengenaan pajak dan bea masuk
Jawaban : C

4.   Harga transfer antarperusahaan dengan mengadaikan transaksi itu terjadi antara pihak-pihak yang tidak berhubungan istimewa dipasar yang kompetitif, termasuk kedalam metode….
a.       Metode Transaksi Tidak Terkontrol yang Setara
b.      Prinsip wajar
c.       Metode pemisahan laba
d.      Metode laba sebanding
Jawaban : B

5.      Didalam variabel faktor pajak, metode penentuan harga transaksi wajar yang dapat diterima adalah….
a.       Metode penentuan harga tidak terkontrol yang sebanding
b.      Metode penentuan harga jual kembali
c.       Jawaban a dan  b benar
d.      Jawaban a dan b salah
Jawaban : C

Sumber:
1.  Choi, Frederick D.S dan Gerhard D. Mueller. 2005. Akuntansi Internasional, Buku 1 edisi 5. Jakarta:Salemba Empat.

MANAJEMEN KAS



MANAJEMEN KAS
Pengertian Kas
Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial, yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya. Kas meliputi, Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada ditangan perusahaan (Cash in hand) atau ada di bank (bank), Cek, demand deposit, money order(kas bon) dll.
Motif Penahanan Kas :
-      Motif Transaksi, Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. seperti membayar upah tenaga kerja, membeli bahan baku, membayar biaya listrik dan lain sebagainya.
-   Motif Berjaga-jaga, Kas diperlukan untuk berjaga-jaga menghadapi ketidakpastian dimasa mendatang.
-     Motif Spekulasi, Kebutuhan kas untuk memperoleh keuntungan karena perubahan harga surat berharga.


Pengertian Manajemen Kas
Didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian kas, dan pengawasan terhadap posisi kas.

Tujuan manajemen kas
-          Likuiditas
Manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas dan jumlah kas yang harus ada dalam perusahaan.
-          Earning 
Pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan. Selain itu manajemen harus menjamin pembayaran dilakukan secara ekonomis

Sumber Kas, meliputi:
-          Hasil Penjualan tunai & penerimaan piutang
-          Penjualan aktiva tetap
-          Penjualan atau emisi saham atau adanya penambahan modal oleh pemilik.
-          Pengeluaran tanda bukti hutang (wesel), hutang obligasi, hutang bank dll
-          Penerimaan diluar usaha perusahaan (ex: bunga)
-          Adanya penerimaan kas dari sewa, bunga atau dividen, hadiah, atau restitusi pajak dari periode sebelumnya.

Penggunaan Kas, meliputi:
-          Pengeluaran untuk biaya produksi (BBB, BTK, BOP)
-          Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang.
-          Pembelian aktiva tetap
-          Pembelian kembali saham yang beredar
-          Pengambilan kas dari perusahaan oleh pemilik
-          Pembayaran hutang jangka pendek atau panjang
-          Pembayaran sewa, bunga, pajak dll
-          Pembelian barang dagangan dengan tunai
-          Pembayaran biaya operasi perusahaan seperti pembayaran gaji, pembelian supplies kantor, biaya iklan, dll.
-          Pengeluaran kas untuk membayar deviden.

Transaksi yang Tidak Mempengaruhi Kas
-          Pembebanan depresiasi, amortisasi, dan deplesi terhadap aktiva tetap,intangible assets.
-          Pengakuan adanya kerugian piutang.
-          Pengakuan penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki.
-          Penghentian aktiva tetap
-          Pembayaran stock dividen (pembayaran dividen dalam bentuk saham).
-          Adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba.
-          Adanya penilaian kembali aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.

Mempercepat Pemasukkan Kas
-          Penjualan kas
-          Potongan kas (Cash Discount)
-          Desentralisasi pusat penerimaan pembayaran
-          Lock-Box System

Memperlambat Pengeluaran Kas
-          Pembelian dengan kredit
-          Memanfaatkan Float
-          Menggunakan Draft/ Kas Bon
-          Pembayaran secara sentral
-          Cek dibayar pada hari tertentu

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan kas :
-          Perimbangan antara cash inflow dan cash outflow
-          Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
-          Adanya hubungan financial yang baik dengan bank-bank
-          Penganggaran kas

Manfaat Pokok jumlah Kas Yang Memadai
-          Dapat memanfaatkan potongan harga dalam pembelian barang.
-          Dalam analisa kredit curent rasio dan acid test rasio merupakan tolok ukur yang pokok,
-          Untuk mengambil peluang bisnis sewaktu-waktu.

SOAL :
1.      Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan kas, kecuali ….
a.       Perimbangan antara cash inflow dan cash outflow
b.      Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
c.       Penganggaran kas
d.      Adanya hubungan financial yang buruk dengan bank-bank
Jawaban : D

2.      Berikut ini merupakan transaksi yang tidak mempengaruhi kas adalah….
a.       Pengakuan adanya kerugian piutang.
b.      Pengakuan penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki.
c.       Penghentian aktiva tetap
d.      Semua jawaban benar
Jawaban : D

3.  Pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan, termasuk kedalam….
a.       Earning
b.      Likuiditas
c.       Solvabilitas
d.      Profitabilitas
Jawaban : A

4.      Pembelian aktiva tetap termasuk kedalam….
a.       Sumber kas
b.      Penggunaan kas
c.       Manfaat pokok jumlah kas yang memadai
d.      Pengeluaran kas
Jawaban : B

5.      Pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva disebut ….
a.       Manajemen Auditing
b.      Manajemen modal
c.       Manajemen Kas
d.      Manajemen Operasional
Jawaban : C
Sumber:
1.  Choi, Frederick D.S dan Gerhard D. Mueller. 2005. Akuntansi Internasional, Buku 1 edisi 5. Jakarta:Salemba Empat.