Akuntansi dalam Perspektif Global
Peran akuntansi pada setiap Negara berbeda. Perbedaan
peran ini dapat mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan
yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan di masing-masing negara, yang
selanjutnya akan mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan laporan keuangan
tersebut.
Akuntansi dilihat dari perspektif pelaksana merupakan
suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan dari sebuah entitas usaha yang
melakukan kegiatan bisnis. Sedangkan jika dilihat dari segi perspektif pemakai
yaitu dengan adanya akuntansi dapat diperoleh informasi keuangan yang
dibutuhkan. Jadi, akuntansi merupakan alat komunikasi. Oleh karena itu,
akuntansi disebut sebagaii bahasa bisnis.
Terdapat tiga kekuatan utama yang mendorong bidang
akuntansi ke dalam dimensi internasional yang terus berkembang, yaitu:
1. Faktor Lingkungan
Berfikir secara global, ketergantungan perekonomian,
pasar modal global, erusahaan multinasional, operasi internasional yang
menguntungkan, Teori yang tidak memadai, Kompetensi manajemen internasional,
Rintangan akuntansi, Pendapatan dan rasio yang tidak dapat diperbandingkan,
Kebutuhan akan standar internasional, Menara akuntansi, Beragamnya pembuatan
standar, Ekonomi potitik dari akuntansi dunia, Relevance lost dari akuntansi
dunia, Pendidikan dan riset.
2. Internasionalisasi
Disiplin Akuntansi
Spesialisasi, Sifat internasional dari sejumlah masalah
teknis akuntansi dan alasan historis.
3. Internasionalisasi
Profesi Akuntansi
Standar laporan keuangan internasional:
- Peraturan
standar laporan keuangan internasional
- Peraturan
standar akuntansi internasional tahun
- Interpretasi
yang berasal dari komite interpretasi laporan keuangan internasional
- SIC
- Kerangka
kerja untuk persiapan dan presentasi laporan keuangan
Dampak diversifikasi internasional yaitu terdapat
tendensi untuk melihat laba dan informasi keuangan yang lain dari perspektif
yurisdiksi serta isu-isu akuntansi internasional menjadi lebih jelas ketika
investor menggunakan informasi keuangan di dalam mempertimbangkan berbagai
alternatif kesempatan investasi
Perspektif Global
Menurut asal kata,
perspektif global dapat dibagi menjadi dua, yaitu kata perspektif dan global,
perspektif artinya wawasan/cara pandang dan global yang artinya
menyeluruh/mendunia. Jadi, perspektif global artinya wawasan atau cara pandang
yang menyeluruh atau mendunia.
Namun secara ilmiah, perspektif global adalah wawasan
atau cara pandang mengenai fenomena secara keseluruhan, yakni fenomena adanya
interaksi, interdependensi, dan kompetisi antar umat manusia di muka
bumi.
Menurut para ahli perspektif global diartikan sebagai:
1. Menurut Sumaatmadja
dan Winardit (1999) dalam Bawa Atmadja (2007)
Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara
berperilaku terhadap suatu masalah atau kejadian atau kegiatan dari sudut
kepentingan global, yakni dari sisi kepentingan dunia atau internasional.
2. Menurut Suhanadji
dan Waspada TS (2004)
Perspektif global adalah cara pandang atau wawasan untuk
melihat dunia saat ini sangat dipengaruhi oleh arus global. Sehingga semua
bangsa menjadi saling ketergantungan, saling mempengaruhi dan saling
berhubungan diantara berbagai kebudayaan, sistem ekologi, politik, ekonomi dan
teknologi dalam konteks global. Kebudayaan di dunia ini sangat beragam antar
berbagai belahan negara di dunia. Dimana masing-masing kebudayaan tersebut
memiliki ciri khas tersendiri.
Perspektif global merupakan pandangan yang timbul dari
kesadaran bahwa dalam kehidupan ini segala sesuatu
selalu berkaitan dengan isu global. Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif
global adalah selain untuk menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari
cara berpikir sempit, terkotak oleh batas-batas subyektif, primordial
(lokalitas) seperti perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb.
Perspektif Global Dari Praktik Akuntansi
1. Amerika
Dewasa ini, AS merupakan kekuatan yang gemilang dalam
akuntansi global. AS lebih baik dari negara-negara lain dalam hal pengeluaran
riset akuntansi, jumlah publikasi akuntansi, dan lulusan perguruan tinggi yang
memiliki konsentrasi akuntansi.
Di Amerika Selatan, definisi aset termasuk
kerugian-kerugian yang timbul karena memiliki hutang dalam satuan valuta asing.
Di negara-negara Eropa Daratan, aset mungkin tidak meliputi berbagai tipe sewa
guna usaha, tax loss carry-forwards, atau kepemilikan ekonomi dalam
perusahaan-perusahaan afiliasi.
2. Australia
Tradisi dan kebiasaan Inggris memberi ciri yang
signifikan pada Australia walaupun akhir-akhir ini Australia lebih cenderung
mengarah ke pola Amerika. Perbedaan-perbedaan akuntansi keuangan dan
praktik-praktik pelaporan antara Inggris dan Australia semakin meningkat.
Gagasan Pan-Pasik sedang tumbuh di Australia, gagasan Komunitas Eropa tumbuh di
Inggris. Dua badan akuntansi profesional Australia adalah Institute of
Chartered Accountants in Australia (ICAA) dan Australian Society of Accountants
(ASA). ICAA memiliki keanggotaan kira-kira 20.000 dan terkait erat dengan
audit dan praktik publik. Keanggotaan ASA kira-kira 60.000, terutama wakil dari
sektor publik.
3. Jepang
Akuntansi dan pelaporan keuangan Jepang merupakan bunga
rampai dari begitu banyak eksternalitas domestik dan internasional. Di
permukaan, laporan keuangan korporasi Jepang tampaknya mirip dengan
perusahaan-perusahaan sejenis dari Inggris-Amerika. Namun, sebenarnya,
kandungan informasi laporan keuangan korporasi Jepang berbeda secara
substansial.
Penyusunan standar akuntansi di Jepang terutama merupakan
fungsi pemerintah dengan sejumlah input pendukung dari JICPA. Semua perusahaan
yang dibentuk berdasarkan undang-undang komersial diwajibkan untuk memenuhi
ketentuan-ketentuan akuntansinya, yang terkandung dalam “peraturan-peraturan”
yang berkaitan dengan :
- Neraca
- Laporan
Laba Rugi
- Laporan
Bisnis
- Usulan
bagi Pembagian Laba
- Skedul-skedul
Pendukung
4. Inggris
United Kingdom of Great Britain and Northern
Ireland terdiri dari empat negara, Inggris, Skotlandia, Wales, dan Pulau
Utara. Walaupun UK memiliki sistem hukum dan kebijakan moneter dan fiskal serta
aturan-aturan dan regulasi-regulasi sosial tunggal yang terpadu,
perbedaan-perbedaan individual tetap ada di dalam keempat negara tersebut.
Aktivitas perusahaan yang didirikan di UK diatur secara
luas oleh perundang-undangan yang bernama Companies Acts, yang merupakan
hukum nasional. Legislasi yang menonjol adalah Companies Acts 1948, yang
selanjutnya diamandemenkan secara substansial pada tahun 1967, 1976, 1980, dan
1981. Companies Act 1985 mengkonsolidasikan dan secara signifikan memperluas
legilasi-legilasi sebelumnya dengan amandemen tambahan penting yang muncul
tahun 1989. Tahun-tahun legislasi ini mengindikasikan tingginya frekuensi
diperbaharuinya dan/atau diamandemenkan legislasi perusahaan-perusahaan
Inggris. Yang perlu dicatat bahwa amandemennya tahun 1981 membawa
ketentuan-ketentuan directive ke-4 EC kedalam hukum perusahaan
Inggris dan amandemen tahun 1989 secara khusus mengakui ketentuan-ketentuan
dari directive ke-7 dan ke-8 EC. Badan-badan akuntansi utama di UK
adalah :
1. The Institute of
Chartered Accountants in England and Wales
2. The Institute of
Chartered Accountants in Ireland
3. The Institute of
Chartered Accountants in Scotland
4. The Chartered
Association of Certified Accountants
5. The Institute of
Cost and Management Accountants
6. The Chartered
Institute of Public Finance and Accountancy
Upaya Pemakaian Laporan Keuangan Asing
Layanan yang diberikan oleh para penyusun laporan
keuangan terhadap para pemakai non domestik merupakan hasil
analisis cost-benefit. Demikian pula para pemakai merencanakan
strategi bagaimana menghadapi informasi keuangan yang berasal dari negara lain.
1. Investor
Para investor internasional yang tidak merasa terhalang
oleh perbedaan akuntansi menunjukan bahwa mereka fokus pada perekonomian
entitas-entitas asing , mengandalkan laporan keuangan lokal, atau sepenuhnya
mengabaikan perbedaan akuntansi karena mereka menggunakan pendekatan
investasi top-down. Negara-negara yang paling
sering disebut oleh para investor intitusional sebagai sebuah sumber
perhatian ketika berinvestasi diluar negeri adalah Jerman, Jepang, dan Swiss.
2. Underwriter
Underwriter adalah sebuah kelompok lain yang di survey
dalam studi ini. Mayoritas Underwriter yang di survey memandang
diversitas akuntansi internasional sebagai sebuah masalah. Mereka menghadapi
prinsi-prinsip akuntansi dan perbedaan diklosur dengan berbagai cara. Underwriter
dapat memberikan nasihat tentang praktik-praktik dan lingkungan bisnis di
negara penerbit.
3. Regulator Pasar
Para regulator pasar mereupakan suatu kategori pemakai
penting yang lain karena mereka dapat secara langsung mempengaruhi tipe dan
volume sekuritas asing yang dapat diterbitkan dan diperdagangkan dalam
yuridikasi mereka.
SOAL
1. Terdapat tiga
kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi ke dalam dimensi internasional
yang terus berkembang yaitu, kecuali .....
a. Faktor
Lingkungan
b. Internasionalisasi
Disiplin Akuntansi
c. Internasionalisasi
Profesi Akuntansi
d. Faktor Agama
Jawaban : D
2. Perspektif global
adalah suatu cara pandang dan cara berperilaku terhadap suatu masalah atau
kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yakni dari sisi
kepentingan dunia atau internasional. Pengertian tersebut berdasarkan pandangan
menurut ........
a. Menurut
Sumaatmadja dan Winardit (1999) dalam Bawa Atmadja (2007)
b. Menurut Suhanadji
dan Waspada TS (2004)
c. Menurut
Soekarno dan Hatta (1950)
d. Menurut Soemitro (1968)
Jawaban : A
3. Berikut ini
merupakan badan akuntansi profesional Australia adalah….
a. ICAA
b. ASA
c. JICPA
d. Jawaban a dan bbenar
Jawaban : D
4. Terdapat tendensi
untuk melihat laba dan informasi keuangan yang lain dari perspektif yurisdiksi
serta isu-isu akuntansi internasional menjadi lebih jelas ketika investor
menggunakan informasi keuangan di dalam mempertimbangkan berbagai alternatif
kesempatan investasi, merupakan pengertian dari….
a. Definisi
diversifikasi internasional
b. Dampak
diversifikasi internasional
c. Manfaat
diversifikasi internasional
d. Fungsi
diversifikasi internasional
Jawaban : B
5. Negara apa yang
mendefinisikan bahwa aset termasuk kerugian-kerugian yang timbul karena
memiliki hutang dalam satuan valuta asing, yaitu….
a. Jepang
b. Amerika Serikat
c. Inggris
d. Australia
Jawaban : B
Sumber:
1. Choi, Frederick D.S dan Gerhard
D. Mueller. 2005. Akuntansi Internasional, Buku 1 edisi 5. Jakarta:Salemba
Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar